Belum Sempat

Aku belum juga sempat menuliskan apapun hari ini. Pena yang tergeletak di meja seolah menatapku dengan sabar, menanti sentuhan tanganku. Tapi aku tahu, tulisan yang ingin kubuat bukan sekadar rangkaian kata di atas kertas. Ada keheningan yang ingin kutemukan lebih dulu, ada jeda yang harus kurengkuh di tengah derasnya arus.  

Terkadang aku bertanya-tanya, apakah setiap kata yang tidak sempat kutuliskan akan hilang begitu saja? Apakah ia akan lenyap seperti embun pagi yang menguap ketika matahari mulai meninggi? Namun, aku belajar untuk percaya bahwa setiap pengalaman memiliki tempatnya sendiri dalam jiwa. Mungkin aku tidak menuliskannya hari ini, tetapi ia tetap ada di sana, menunggu waktu yang tepat untuk muncul, seperti bunga yang menanti musim semi untuk mekar.  

Hari ini adalah tentang perjalanan, bukan tentang catatan. Aku berjalan melalui jalan-jalan yang sibuk, melihat wajah-wajah yang berbicara dalam bahasa diam. Aku mendengar cerita dalam tawa, dalam bisikan angin, dan dalam suara langkah-langkah kecil yang menyusuri lorong waktu.  

Pikiranku mencoba mencatat semuanya. Bagaimana seseorang menundukkan kepala dalam doa singkat sebelum makan siang. Bagaimana seorang anak kecil tertawa terbahak-bahak, menggenggam balon merah yang hampir terlepas ke langit. Semua ini adalah fragmen-fragmen yang tidak sempat kutuliskan, tetapi telah tertanam dalam diriku.  

Malam ini, meski aku tak sempat mencatat hari yang telah berlalu, aku tahu bahwa hidup terus berlanjut. Aku tidak harus selalu menuliskan semuanya, karena terkadang, hanya dengan menjalaninya saja, aku telah menorehkan kisah di tempat yang lebih dalam daripada kertas: di hatiku sendiri.  

Esok, jika semesta mengizinkan, aku akan kembali menulis. Aku akan mencoba menangkap momen-momen yang sempat berlalu, bukan dengan rasa kehilangan, tetapi dengan rasa syukur. Karena hidup bukan tentang berapa banyak cerita yang kita catat, melainkan tentang bagaimana kita memilih untuk hadir di dalamnya.  

Dan malam ini, aku akan duduk sejenak, membiarkan segala kesibukan reda, dan mengucap terima kasih. Untuk hari ini. Untuk waktu yang begitu berharga, bahkan jika aku tak sempat menulisnya.